top of page
Search
  • Writer's pictureNews and Updates

Bagaimana Cara Mengelola Jadwal Antara WFH dan Menjadi Orang Tua yang Baik?


Menurut Forbes (2020), sangat mudah untuk memahami mengapa ketika 65% orang mengklaim bahwa mereka lebih produktif bekerja dari rumah. Meskipun memiliki anak yang bersekolah dari rumah juga, orang tua mengaku hanya mengalami penurunan produktivitas sebesar 1%.


Bagaimana mungkin? Hal tersebut bisa jadi karena para orang tua telah belajar bagaimana mengelola tanggung jawab pekerjaan dan pengasuhan mereka secara realistis dengan menggunakan lima teknik berikut.


1.Ciptakan Rutinitas yang Fleksibel

Dengan menetapkan jadwal waktu tidur, waktu makan, dan waktu paling produktif, Anda tidak akan mengganggu ritme berkehidupan Anda serta keluarga. Hasilnya adalah keharmonisan keluarga ditambah dengan produktivitas.


Terlebih lagi, rutinitas yang konsisten dapat mengurangi stres dan mendorong ikatan keluarga. Misalnya, jika Anda makan malam bersama setiap malam pada jam 6 sore, maka Anda tahu untuk tidak menjadwalkan video call pada jam 17:45.

2. Bereksperimen dengan time blocking

Bekerja dari rumah sekaligus menjadi orang tua pastinya bukanlah tugas yang mudah. Tetapi Anda dapat membuatnya berhasil dengan berpikir sedikit di luar kebiasaan. Coba rencanakan blok waktu kerja berdasarkan pengasuhan anak.


3. Buat jadwal yang tidak bisa dinegosiasikan

Hal yang tidak dapat dinegosiasikan adalah prioritas Anda dalam hidup dan biasanya ditentukan oleh nilai, prinsip, dan tujuan. Setelah berhasil mengidentifikasi hal non-negotiable Anda, tambahkan hal tersebut ke jadwal Anda sehingga tidak ada lagi yang bisa mengganggu.


Misalnya, jika waktu keluarga adalah salah satu prioritas utama, Anda bisa memblokir satu jam untuk makan malam agar Anda selalu makan bersama mereka. Adapun terkait tanggung jawab kerja, batasi diri Anda dengan memprioritaskan beberapa tugas saja per hari. Ingat, akan ada banyak hal yang bisa Anda capai dalam sehari, jadi membatasi tanggung jawab Anda dapat meningkatkan peluang untuk menindaklanjuti tanggung jawab Anda selanjutnya.


4. Pisahkan peran-peran Anda

Salah satu kelemahan terbesar saat bekerja dari rumah adalah bahwa batasan antara kehidupan profesional dan pribadi cenderung ‘kabur’.


Salah satu solusinya adalah memisahkan zona rumah dan kerja dengan membuat ruang kerja khusus yang terpisah dari bagian rumah Anda yang lain.


Ide lainnya adalah fokus pada satu peran pada satu waktu. Jika Anda telah memblokir jam 9 pagi hingga 12 siang untuk bekerja, saat itulah Anda berada dalam peran kerja. Namun, dari pukul 12.00 hingga 13.00, itulah saatnya bermain peran sebagai Ibu atau Ayah.

5. Buat perencanaan yang matang di awal

Karena peristiwa seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya, tidak ada alasan untuk menyalahkan diri sendiri jika apa yang dilakukan anak Anda tidak sesuai dengan yang Anda harapkan -- misalnya seperti menghabiskan lebih banyak waktu di layar gadget.


Bersikaplah realistis, jangan khawatir tentang kesempurnaan, dan jaga semampu Anda - terutama prioritas utama Anda. Yang terpenting, hargai waktu berkualitas yang Anda miliki bersama anak-anak.

*Sumber artkel: Forbes “How to Manage Working from Home While Being a Parent”

*Sumber foto: Standsome Worklifestyle via Unsplash

37 views0 comments
bottom of page