top of page
Search
  • Writer's pictureNews and Updates

[Sesi GIAA] Rangkuman Sesi Tanya-jawab dari Seminar Online SMM & Garuda Indonesia

Updated: Sep 1, 2020


Pada hari Selasa, 11 Agustus 2020 beberapa minggu lalu, seminar online Sinar Mas Mining kembali digelar. Kali ini kami mengundang Bapak Irfan Setiaputra selaku President & CEO Garuda Indonesia untuk berdiskusi seputar topik “Leadership Agility In Times of Change”. Seminar online yang berlangsung hampir dua jam dengan lebih dari 800 peserta dari lintas kanal siar ini berlangsung seru, inspiratif, edukatif dan tentunya menghibur. Antusiasme peserta untuk mengikuti acara dari awal sampai akhir pun tinggi, di mana hal ini juga disertai dengan banjirnya pertaanyaan dari peserta.


Dikarenakan keterbatasan waktu acara saat itu, banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum sempat terjawab oleh kedua pembicara. Oleh sebabnya, kami berinisiatif untuk mengumpulkan daftar pertanyaan tersebut -- di mana artikel ini akan fokus untuk pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab oleh Bapak Irfan Setiaputra -- dan menghimpunnya ke dalam satu artikel.


Semoga daftar tanya-jawab di bawah berikut dapat memberikan wawasan serta ilmu baru bagi Anda. Selamat membaca dan sampai jumpa di seminar online Sinar Mas Mining berikutnya.



Dari: Miftakhul Fikri

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Bagaimana Garuda Indonesia memperlakukan seluruh SDM-nya di saat masa pandemik seperti sekarang?

A: Sejalan dengan perkembangan situasi pandemi Covid-19 saat ini, serta sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran pandemi, saat ini Garuda Indonesia memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH) khususnya bagi karyawan dengan kondisi tertentu seperti karyawan dengan usia di atas 50 tahun, Ibu Hamil dan menyusui serta yang memiliki riwayat penyakit tertentu.


Garuda Indonesia telah menjalankan sejumlah langkah antisipatif dalam menindaklanjuti perkembangan pandemi COVID-19 yang tentunya dengan senantiasa mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan tidak hanya bagi pengguna jasa namun juga untuk seluruh karyawan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan konsisten.

Sejumlah upaya memastikan keberlangsungan perusahaan juga kami lakukan, salah satunya melalui upaya efisiensi biaya produksi perusahaan melalui pengelolaan SDM. Upaya tersebut kami lakukan melalui pemotongan gaji yang bersifat penundaan mulai dari level direksi dan komisaris hingga officer, pegawai udara. Selain itu, kami juga dengan terpaksa harus merumahkan (unpaid leave) sedikitnya 800 pegawai berstatus PKWT, serta menyelesaikan kontrak kerja lebih awal bagi penerbang dengan tetap memenuhi kewajiban perusahaan terhadap pembayaran gaji penerbangan sesuai masa kontrak yang berlaku.


Terkait program penawaran pensiun dini bahwa penawaran tersebut bersifat sukarela (voluntary) bagi pegawai berusia di atas 45 tahun. Kami juga mempersiapkan dengan saksama penawaran pensiun dini tersebut melalui layanan konsultasi dan konseling bagi karyawan yang berminat.

Dari: Nyoman SA

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Bagaimana Garuda Indonesia merubah proses bisnis dan mengomunikasikannya ke karyawan?

A: Di tengah pandemi ini, terdapat berbagai norma dan mindset berpikir baru yang terbentuk dalam menyikapi tantangan perkembangan industri penerbangan. Yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana Garuda Indonesia dapat beradaptasi dengan baik dengan era normal baru.


Untuk mencapai itu tentu memerlukan komitmen dan solidaritas seluruh jajaran karyawan, manajemen dan komisaris dalam memastikan perusahaan dapat terus mengakselerasikan kinerja dalam memberikan layanan terbaik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.


Kami secara konsisten memastikan bahwa seluruh karyawan memahami kondisi yang ada. Kondisi yang tidak menentu yang terjadi saat ini tentunya menuntut semua pihak untuk dapat bertindak cepat. Garuda Indonesia juga sangat terbuka pada semua ide yang disampaikan oleh seluruh karyawan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Seluruh strategi baru yang muncul kemudian dikomunikasikan kepada jajaran leader manajemen sehingga dengan cepat dan tanggap dapat dieksekusi.


Kami tidak lupa juga melakukan komunikasi intens dengan seluruh jajaran di perusahaan, untuk memastikan kebijakan-kebijakan manajemen tersampaikan dengan optimal ke seluruh jajaran.

Dari: Elvina Oktaviani

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Bagaimana cara Bapak mendorong para karyawan, stakeholder, dan pihak-pihak lain untuk memiliki mindset yang sama dengan Bapak secara persistence, dan percaya kalau kesempatan masih tetap ada?

A: Kami melakukan komunikasi intens dengan seluruh jajaran di perusahaa untuk memastikan kebijakan-kebijakan manajemen tersampaikan secara optimal ke seluruh jajaran dalam berbagai kesempatan pertemuan, media internal perusahaan termasuk melakukan tatap muka langsung dengan para karyawan di Branch Office serta dengan seluruh stakeholders terkait.


Q: Apa saja pertimbangan Bapak sebelum mengambil keputusan karyawan yang harus dirumahkan dengan PKWT selama 3 bulan terhitung dari tgl 14 Mei 2020 - 14 Agustus 2020. Lalu langkah lanjutan apa yang akan dilakukan bagi karyawan PKWT sesuai dengan strategi pemulihan Garuda Indonesia ke depannya?

A: Dalam upaya menjaga kesinambungan keberlangsungan bisnis perusahaan, mindset bisnis penerbangan juga harus terus berevolusi menyelaraskan dengan realitas kondisi yang ada.


Efisiensi merupakan hal penting yang menjadi suatu keharusan dalam menghadapi kondisi perusahaan saat ini. Langkah tersebut secara bertahap terus kami lakukan mulai dari aspek operasional hingga optimalisasi lini bisnis dan yang terelakan adalah dari sisi SDM. Namun tentunya kebijakan tersebut akan terus dipantau dan ditinjau kembali sejalan dengan kondisi perusahaan dengan diselaraskan sesuai kondisi supply & demand operasional penerbangan yang ada.

Dari: Bagus

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Apa strategi Garuda Indonesia dalam melakukan cost saving karena kondisi krisis COVID-19 ini? Apakah tidak ada rasionalisasi karyawan?

A: Hingga saat ini kami tidak mengambil opsi rasionalisasi melalui PHK. Jadinya, yang kami lakukan adalah menyelesaikan masa kontrak dengan membayar penuh kewajiban perusahaan, merumahkan sementara pegawai kontrak hingga kondisi perusahaan membaik, dan penawaran pensiun dini bagi pegawai usia diatas 45 tahun.


Garuda Indonesia juga telah melakukan serangkaian upaya pemulihan kinerja perusahaan yang fokus utamanya adalah memastikan beban operasi bergerak dinamis dengan tantangan kinerja yang ada saat ini, seperti melalui upaya renegosiasi biaya sewa pesawat sekaligus memperpanjang masa sewa pesawat, melakukan renegosiasi kewajiban perusahaan yang akan jatuh tempo, hingga melakukan program efisiensi biaya dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan keamanan penerbangan dan pegawai serta layanan. Garuda Indonesia juga menjalin komunikasi intensif dengan regulator terkait dukungan kebijakan strategis pemerintah untuk kepentingan keberlangsungan usaha maskapai penerbangan nasional mulai dari wacana relaksasi perpajakan industri penerbangan, hingga pembahasan usulan penyesuain tarif penerbangan di era new normal

Berbagai upaya terus dilakukan maskapai untuk dapat bertahan lewati masa sulit ini yang salah satunya dilakukan melalui upaya penyeimbangan supply & demand bisnis dan kapasitas operasional perusahaan melalui strategi pengelolaan SDM maskapai. Hal tersebut merupakan pilihan yang berat namun menjadi satu dari sekian upaya yang harus ditempuh.

Dalam upaya menjaga kesinambungan keberlangsungan bisnis perusahaan, pola pikir bisnis penerbangan juga harus terus berevolusi menyelaraskan dengan realitas kondisi yang ada.


Efisiensi merupakan hal penting yang menjadi suatu keharusan dalam menghadapi kondisi perusahaan saat ini. Langkah tersebut secara bertahap terus kami lakukan mulai dari aspek operasional hingga optimalisasi lini bisnis dan yang terelakan adalah dari sisi SDM.

Dalam upaya menjaga keberlangsungan perusahaan, salah satu kebijakan SDM yang diterapkan antara lain langkah penyelesaian lebih awal atas kontrak kerja pegawai dengan profesi penerbang dalam status hubungan kerja tertentu. Namun, Garuda Indonesia memastikan tetap memenuhi kewajiban atas hak-hak penerbang sesuai masa kontrak yang berlaku.

Dari: Alden Nelson

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Belum ada kepastian kapan COVID-19 akan berakhir dan tentunya pemimpin dituntut untuk memiliki leadership agility sehingga pemimpin harus berusaha mengembangkan bisnis agar tetap bertahan -- bahkan berkembang. Bagaimana strategi yang diterapkan Pak Irfan sehingga stakeholder trust terhadap perubahan model bisnis dan akhirnya para karyawan mendukung perubahan tersebut?

A: Di tengah pandemi ini, terdapat berbagai norma dan mindset berpikir baru yang terbentuk dalam menyikapi tantangan perkembangan industri penerbangan. Yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana Garuda Indonesia dapat beradaptasi dengan baik dengan era normal baru.


Untuk mencapai itu tentu memerlukan komitmen dan solidaritas seluruh jajaran karyawan, manajemen dan komisaris dalam memastikan perusahaan dapat terus mengakselerasikan kinerja dalam memberikan layanan terbaik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.


Kami secara konsisten memastikan bahwa seluruh karyawan memahami kondisi yang ada. Kondisi yang tidak menentu yang terjadi saat ini tentunya menuntut semua pihak untuk dapat bertindak cepat. Garuda Indonesia juga sangat terbuka pada semua ide yang disampaikan oleh seluruh karyawan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Seluruh strategi baru yang muncul kemudian dikomunikasikan kepada jajaran leader manajemen sehingga dengan cepat dan tanggap dapat dieksekusi.

Dari: Angelina Distya

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Bagaimana Bapak memastikan para top manajemen/pemimpin di Garuda Indonesia memahami dan menerapkan konsep Agile Leadership sehingga change management berjalan mulus?

A: Di tengah pandemi ini, terdapat berbagai norma dan mindset berpikir baru yang terbentuk dalam menyikapi tantangan perkembangan industri penerbangan. Yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana Garuda Indonesia dapat beradaptasi dengan baik dengan era normal baru.


Untuk mencapai itu tentu memerlukan komitmen dan solidaritas seluruh jajaran karyawan, manajemen dan komisaris dalam memastikan perusahaan dapat terus mengakselerasikan kinerja dalam memberikan layanan terbaik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.


Kami secara konsisten memastikan bahwa seluruh karyawan memahami kondisi yang ada. Kondisi yang tidak menentu yang terjadi saat ini tentunya menuntut semua pihak untuk dapat bertindak cepat. Garuda Indonesia juga sangat terbuka pada semua ide yang disampaikan oleh seluruh karyawan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Seluruh strategi baru yang muncul kemudian dikomunikasikan kepada jajaran leader manajemen sehingga dengan cepat dan tanggap dapat dieksekusi.

Dari: Hafid Sanjani (via Instagram Live)

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Bagaimana cara Pak Irfan menanamkan agility mindset kepada seluruh pegawai Garuda Indonesia dan apa tantangan terbesarnya?

A: Kondisi pandemik global ini secara menyeluruh dirasakan masyarakat, hal tersebut berdampak pada cara berpikir dan mindset mereka. Sehingga tidak berat untuk menerapkan pola agile kepada karyawan, hanya saja kita perlu mengarahkan, pola pikir seperti apa yang perlu disesuaikan dalam kondisi seperti ini. Berkomunikasi dengan baik dan intens dan berpikir cepat serta memanfaatkan aset yang kita miliki sebagai ancillary revenue adalah salah satu yang saya terapkan kepada perusahaan ini. Bersama-sama melalui dukungan para karyawan, kita dapat memaksimalkan potensi yang ada seperti memanfaatkan tingginya supply dan demand pengiriman logistik sehingga kita meluncurkan ayanan pengiriman logistik baru dan juga pemanfaatan kabin pesawat untuk logistik.

Dari: Elisa Intan

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Apakah setelah pandemik untuk tiket penumpang masih bisa terjangkau harganya? Biasanya banyak permintaan, harga akan tinggi mengikuti.

A: Strategi kita saat ini adalah meningkatkan kembali kepercayaan diri dan minat masyarakat untuk naik pesawat dan kembali melakukan perjalanan dengan pesawat. Garuda Indonesia akan lebih fokus dari waktu ke waktu untuk mengupayakan masyarakat mau menggunakan transportasi udara. Riset menunjukkan 60-70 persen mereka yang biasa traveling mengatakan “I will wait and see.”


Yang perlu kita tekankan bahwa terbang itu aman. Yang terus kita lakukan adalah meyakinkan penumpang dalam memberikan layanan terbaik melalui pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman. Kita terus mengkampanyekan komitmen Garuda Indonesia dalam menjalankan protokol kesehatan secara konsisten di seluruh aspek layanan kepada konsumen. Untuk terbang domestik juga saat ini hanya diperlukan rapid test yang biayanya cukup rendah.


Garuda Indonesia juga mempersiapkan langkah optimalisasi rute penerbangan di era new normal yang khususnya berkaitan erat dengan kepentingan sektor pariwisata dan perekonomian nasional. Salah satu upaya yang kami lakukan adalah melalui inisiatif kolaborasi sektor kepariwisataan dengan meningkatkan daya tarik wisata di era new normal. Kami terus menjalin komunikasi intensif bersama Kementerian Pariwisata untuk membahas road map pemulihan sektor Pariwisata yang melalui dukungan konektivitas udara oleh Garuda Indonesia.


Q: Apakah akan mengadakan diskon untuk tiket penumpang?

A: Dalam menetapkan harga tiket tentunya Garuda Indonesia senantiasa mengacu kepada aturan yang diteetapkan oleh regulator khususnya mengenai ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) yang ditentukan oleh Kementerian Perhubungan.

Sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, saat ini Garuda Indonesia juga telah memberikan penawaran menarik bagi para pengguna jasa, seperti dalam rangka Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), Garuda Indonesia memberikan penawaran menarik berupa potongan harga hingga 45% untuk rute-rute tertentu.


Garuda Indonesia juga bekerja sama dengan berbagai pihak khususnya Kementerian Pariwisata sebagai upaya untuk memperluas pangsa pasar sekaligus mendukung pemerintah dalam memajukan pariwsata nasional guna mempercepat pemulihan pariwisata nasional. Salah satunya adalah dengan melaksanakan program kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mensosialisasikan penerapan CHS (Cleanliness, health and safety) pada semua destinasi dan tujuan wisata sebagai salah satu upaya untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata nasional

Dari: Purwo Nugroho

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Bagaimana Garuda Indonesia sebagai “5-Star Airline” sejak tahun 2014 melakukan business shifting transformation yang Bapak fokuskan sampai dengan akhir 2020 ini agar tetap menawarkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh penumpang?

A: Fokus kami saat ini adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk kembali terbang bersama Garuda Indonesia.


Hal ini kami laksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan konsisten di seluruh lini bisnis kami. Garuda Indonesia berupaya untuk menjaga penumpang pesawat tetap sehat baik sebelum masuk pesawat, di dalam pesawat maupun setelah keluar dari pesawat dengan memastikan seluruh protokol kesehatan terimplementasikan dengan konsisten pada semua kegiatan operasional penerbangan agar masyarakat merasa nyaman untuk terbang lagi.

Dari: Cerah Iskradono

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Bagaimana sikap agility bisa dimiliki oleh semua karyawan sampai ke level bawah sekalipun demi menjaga agar mereka tetap produktif dan memiliki rasa aman?

A: Kondisi pandemik yang kita hadapi saat ini belum pernah dialami sebelumnya selama Garuda Indonesia berkiprah, jadi intinya adalah bagaimana kita semua mampu beradaptasi dengan situasi yang terus berubah secara cepat. Salah satu tantangan beratnya adalah pandemi COVID-19 terjadi secara global. Seluruh sendi kehidupan terdampak, jadi penting bagi maskapai seperti Garuda untuk adaptif terhadap situasi ini. Perlu antisipasi dan inovasi agar bisa melewati fase yang penuh tantangan ini.


Dalam kondisi krisis seperti saat ini, pemimpin dalam suatu organisasi sangat dituntut untuk menghasilkan langkah-langkah adaptif yang cepat melalui berbagai proses komunikasi dengan stakeholder untuk menghasilkan keputusan paling tepat. Sebenarnya perlu diakui, dalam kondisi saat ini adalah kondisi pembelajaran yang baik bagi para pemimpin untuk menghasilkan suatu keputusan dalam kondisi krisis. Namun, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan keputusan secara efektif dalam mengurangi dampak krisis seperti komunikasi yang baik cepat dan efektif bersama stakeholder lainnya.


Perlu kita akui bahwa komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam mengelola krisis. Selanjutnya adalah peduli, di mana menunjukan rasa peduli kita terhadap perusahaan dan aset-aset penting terutama karyawan adalah hal yang perlu. Peduli akan memberikan rasa tenang kepada karyawan dan sekaligus menghasilkan engagement yang kuat antar tim sehingga bersama-sama dan kompak menghadapi krisis.

Dari: Johannes Septiawan

Untuk: Bpk. Irfan Setiaputra (CEO & President Garuda Indonesia)

Q: Apa kiat Pak Irfan dalam menjadi agile selama kiprah berkarir Bapak?

A: Seperti disampaikan sebelumnya (re: pernyataan diatas), bahwa komunikasi dan peduli adalah 2 hal yang perlu diterapkan pemimpin. Bagi saya hal ini berhasil mengurangi dampak-dampak buruk yang mungkin saja terjadi pada sebuah organisasi. Dengan komunikasi baik, segala hal terkait strategi, hambatan dan juga solusi dapat di selesaikan, komunikasi yang intens dengan berbagai stakeholder terkait juga dapat mempercepat lahirnya keputusan-keputusan efektif. Selain itu, perilaku caring terhadap bawahan sangat perlu karena karyawan adalah aset perusahaan paling berharga. Dengan memiliki engagement yang kuat dengan karyawan, kita bisa besinergi untuk menjalani seluruh strategi perusahaan.

5,315 views0 comments
bottom of page